Selasa, 28 Februari 2012

Kegundahanku

         lautku jiwaku

setiap hembusan angin pantai
adalah nafasku...
dan tiap deburan ombak gelombang
itulah detak jantungku...

    lautan samudra jiwa ragaku
    jangan kau usik aku manusia
    kau lukai denyut nadi ini
    koral,terumbu karang tlah terluka      

rupaku yang indah
kau lumuri minyak yang berbau
kau tebar limbah di sekujur jasad
juga plastik kotor melimpah ruah














   

Sabtu, 25 Februari 2012

Muara baru batre merah dan batre ijo diJakarta

Pelabuhan Muara baru terletak paling ujung utara Kota Jakarta kalo mau di telusuri rutenya dari Monas lebih  gampang carilah Halte busway yang ada di depan gedung RRI (Jl.Merdeka barat) naiklah Busway yang  menuju Stasiun Kota atau Beos.Setelah sampai di Halte Stasiun Kota berjalanlah ke arah Utara  carilah Mikrolet yaitu Angkot yang berwarna telor asin,perlu di ingat jangan asal naik angkot,tanya aja dulu sama abang supir Mikroletnya kalo ke Muara baru naik angkutan yang mana kalo si  supir Mikroletnya bilang gak tau,sebaiknya anda naik ojek sepeda Onthel aja yang banyak betebaran  di Musium Fatahillah (Kota Tua).Pokoknya buat anda yang masih buta atau belum tahu seluk beluk jalan ke Muara baru,ini berlaku bagi siapa saja dan berasal dari mana saja diSeantero jagad raya,Stasiun kota Beos dan Musium Fatahillah Kota tua adalah sebagai patokan anda menuju Muara baru.
Selain angkot ojek sepeda Onthel jadi salah satu pilihan ke Muara baru
Dari Stasiun Kota Ojek sepeda Onthel siap mengantar anda berwisata Bahari
Setelah itu anda mau naik kendaraan apa dari Kota tua,mau naik angkot,mau naik ojek motor,atau mau  naik ojek sepeda Onthel,terserah! yang penting judulnya anda sampai di Muara baru.Jika anda sudah  sampai digerbang pelabuhan Muara baru disini ada dua pilihan anda mau ke Muara baru batre Merah  beloklah ke arah kanan setelah melewati TPI (Tempat Pelelangan Ikan),kalo mau ke batre ijo belok  ke kiri lalu lurus terus sampai mentok disitu ada parkiran motor,nah disini anda akan disuguhi  suasana dermaga yang dipenuhi oleh perahu dan kapal laut yang bersandar perlu dicatat kalo anda ke  batre ijo akses jalan kesini sedang di bangun maka maklum aja kalo perjalanan anda kurang  nyaman.Begitu juga akses yang menuju ke batre merah tapi gak usah cemas setelah anda melewati  jalan yang sedikit becek dan genangan air di batre merah anda akan melihat tembok pembatas laut  sepanjang jalan menuju ujung batre merah.Suasana bau amis dan semilir angin laut akan langsung  anda rasakan disini,apalagi sepanjang mata memandang ke arah lautan yang luas,perahu2 hilir mudik  memasuki jalur pelabuhan Sunda Kelapa.

Pintu gerbang masuk ke Muara baru
Memasuki batre ijo sampah berserakan,membuat pemandangan agak kurang nyaman
Ujung batre ijo,tiang di tengah laut itulah yang dinamakan lampu ijo
Dermaga batre ijo yang pembangunannya di mulai pada tahun 2010
Sisi Batre merah saat pagi ,dijepret dari spot pemancingan batre ijo

 Spot pemancingan sepanjang jalan di Batre merah Muara baru

Akhir pekan Muara baru batre merah selalu di penuhi pemancing

Di Muara baru ada dua tempat yang dinamakan batre merah dan batre ijo sebutan batre lebih populer  dari pada sebutan lampu yang ada ditiang yang kebetulan berwarna merah dan hijau.Kalau malam hari  lampu ini menyala,hanya saja yang menyala cuma lampu merah entahlah kalau lampu hijaunya rusak  atau apa.Begitulah kepopuleran sebutan batre merah dan batre ijo diMuara baru,apalagi dikalangan  pemancing, ke dua tempat tersebut jadi favorit dengan hasil tangkapan ikan yang beragam.Kalau anda  mau memancing yang nyaman dan santai batre merah tempat yang cocok,karena disepanjang tembok yang  dibangun oleh Japan Indonesian Fondation ini memanjakan para pemancing, anda tidak perlu repot2  bawa bekal makanan karena disini ramai oleh para pedagang makanan tidak seperti di batre ijo yang  tempatnya terpencil jadi anda harus siap2 membawa bekal yang cukup,batre ijo ini adalah tempat  favorit aku memancing walaupun ditahun 2010 sedang dibangun dermaga dan acara memancing kurang  nyaman tetap saja aku dan pemancing2 lainnya tetap setia datang kesini adapun hasil tangkapan ikan  disini tergantung dari rangkaian kail dan umpan yang kita pakai.Kalau mancing dasaran paling  beruntung mendapatkan ikan Sembilang,ikan Kerapu,ikan Ketang2 dan yang paling umum adalah ikan  Samge atau ikan Petek.Untuk memancing ikan Baronang di batre ijo merupakan tempat favorit buat  Garonger2 (yaitu pemancing memakai joran tegeg yang panjangnya bisa mencapai lima meter dengan  mata kail Garong)dan terakhir pemancing ikan Kakap yang terakhir ini lah yang menjadi ajang  bergengsi sesuai dengan ikannya pemancing ini boleh juga disebut pemancing kelas Kakap,setiap  Minggunya pasti ada saja yang mendapat ikan Kakap bila ada pemancing yang mendapat ikan Kakap maka  akan menjadi gengsi tersendiri dan menjadi pembicaraan di kalangan pemancing lainnya.Maka dari itu  pemancing2 kakap ini tidak mau memancing jenis ikan lain,mereka begitu fanatiknya sehingga kalau  mereka memancing dan mendapat ikan yang lebih kecil maka turunlah derajat mereka walau kata2 ini  dilontarkan secara guyon2 atau candaan.Insya Allah lain waktu aku akan menceritakan pemancing dengan hasil tangkapannya,dan juga lokasi2 mancing pinggir laut lainnya di Jakarta.

Ikan Samge,ikan Helikopter dan ikan Petek mendominasi mancing dasar







Si montok ikan ketang2,mancing dasar dengan kail kecil dan umpan udang kupas


Barramundi atau kakap putih yang banyak di buru di ujung batre ijo,menjadi gengsi tersendiri

Ikan Bulan2 kalau sedang main banyak juga yang memburu nya di dermaga batre ijo



  

Rabu, 22 Februari 2012

Mimpi ku

Minggu pagi ini dingin sekali,sehingga membuatku malas untuk bangun dari pembaringanku kalau saja tidak ada pekerjaan yang harus aku selesaikan mungkin aku akan melanjutkan acara tidurku hingga siang nanti.Masih dengan rasa malas2an akupun terpaksa bangun untuk mandi kusempatkan menengok keluar hmm...pantas saja dingin sekali pagi ini ternyata cuaca mendung,dan hujan mulai turun rintik2.Selesai mandi aku langsung ke meja kerjaku disitu sudah menunggu laptop dan kertas berisi coretan disertai keteranganya yang akan ku gambar menjadi sebuah disain untuk kaos anak2,pesanan gambar disain ini harus segera ku kirim via email sore nanti karena itulah hari Minggu ini aku bangun pagi2 agar pekerjaanku cepat selesai tepat waktunya.

"Ssrrruupppp...ahh",nikmatnya menyeruput segelas kopi panas apalagi diluar hujan semakin deras menambah nikmat rasa kopi yang kuminum.Segera ku buka laptop dan memulai menggambar dengan garis2 serta titik2 node yang kuhubungkan untuk menjadi sebuah bentuk gambar.Tak terasa sudah dua jam aku berkutat didepan layar monitor,disain gambar pun sudah dalam tahap penyelesaian.Untuk menghilangkan rasa jenuh disela2 aku bekerja aku pun iseng2 menulis di notepad,ternyata agak sulit juga menuangkan apa yang akan kita ceritakan kedalam rangkaian kata demi kata.Kalimat yang sudah kita tulis dan kita susun akhirnya beberapa kali harus kita edit atau kita hapus karena tidak sesuai dengan keinginan kita,akupun mencoba untuk menulis mengikuti kata hatiku seperti air yang mangalir.Dan akan kuselesaikan saja tulisanku ini sampai habis,mengenai gambar disain yang ku buat sudah hampir selesai.Sementara hujan di luar belum berhenti,mataku pun memandangi tiap2 tetesan air hujan yang jatuh ke bumi lama kelamaan pandanganku  mulai nanar jauh disana,jauh di tengah laut.

Untuk mengunjungi pulau2 di Kepulauan Seribu yang begitu banyak,aku berpikir alat transportasi apa yang cocok yang akan ku gunakan,karena kalau menggunakan perahu antar pulau yang ada di Muara angke tidaklah mungkin karena tidak semua pulau dilalui oleh perahu motor tersebut yang ku tahu rutenya dari Muara angke sampai Pulau Kelapa saja,kalau menggunakan perahu sewaan jelas sangat mahal biayanya.Ketika aku melihat acara memancing memakai perahu Kayak di YouTube terlintas pikiranku untuk menggunakan perahu Kayak ini sebagai alat Transportasi antar pulau.Lalu apakah mungkin aku mewujudkan obsesiku menggunakan perahu kayak ini sebagai alat transportasi mengelilingi Kepulauan Seribu? atau... ini hanya mimpiku saja...


Perahu Kayak yang diterjang gelombang,memicu adrenalin dan sensasi tersendiri

Menjelajahi Kepulauan Seribu dengan menggunakan perahu Kayak adalah impianku











                             




Kamis, 16 Februari 2012

Dari pulau Kapuk sampai pulau Damar

Ada seorang teman kalau ditanya"hey mas bro... mau kemana nih besok hari Minggu" dengan kalem teman tersebut menjawab" ah..gw sih hari Minggu mau ke pulau Kapuk aja" istilah pulau Kapuk adalah sebutan untuk tempat tidur atau kasur yang dalamnya di isi kapuk,alias teman ku itu pada akhir pekan tidak ke mana2.
Meminjam istilah itu sekarang aku berada di pulau tersebut,ada sih keinginan untuk pergi memancing disalah satu kepulauan Seribu tapi apa mau di kata, kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan  lagi pula di bulan Januari ini cuaca sedang tidak bersahabat,yah...kalau sedang asik2nya mancing tiba2 turun  hujan bukan kesenangan yang di dapat tapi malah kesengsaraan yang kita peroleh.

Pernah aku bersama teman2 mancing batrean di PLTU  Muara angke,untuk mencapai lokasi batrean tersebut kami memakai jasa ojek perahu, rencana kami akan memancing ikan bulan2 yaitu ikan bentuk badannya seperti ikan bandeng tapi agak besar2 sisiknya,untuk memancing ikan bulan2 dilokasi ini kami berangkat jam 8 malam,karena kebiasan makan ikan dilokasi ini adalah malam hari,sesampainya di Muara angke aku dan teman2ku,yaitu Edwin,Anhar,Sikin,Culay dan pak Dedi naik ojek perahu menuju spot batre PLTU tidak sampai setengah jam tibalah kami dilokasi batrean PLTU, perahu merapat disalah satu tembok beton satu persatu kami menaiki tembok dengan hati2, perahu pun meninggalkan kami berenam dan akan menjemput kami keesokan harinya.Cuaca malam itu sangatlah menjanjikan untuk kami menarik ikan bulan2 langit begitu cerah diterangi oleh bintang2 yang bertaburan,kami sudah tidak sabar lagi dengan segera kami merangkai pancingan memakai pelampung dan umpan udang hidup berukuran kecil.Lama sekali aku menunggu umpan dimakan oleh ikan selang beberapa jam akhirnya salah satu temanku Anhar alias si bebek akhirnya strike,wah jantungku berdegup kencang melihat joran temanku melengkung bertarung melawan ikan,tenaga ikan bulan2 ini lumayan juga kalau sudah hook up mereka akan melawan untuk melepaskan diri dari kail,kapan ya giliranku strike? sambil melihat ke arah pelampungku yang bercahaya hijau karena dipasangi starlite.Angin berhembus diwajahku,aku menatap langit yang dihiasi bintang2 yang bertaburan tadi sudah tidak tampak lagi mereka bersembunyi dibalik awan2 abu yang bergerombol,anginpun menerpa badanku yang dilapisi jaket,hembusannya begitu dingin sampai menembus kulitku.Aku segera memakai mantel hujan yang memang aku bawa untuk berjaga2 kalo hujan turun,diantara gerimisnya hujan aku berjalan perlahan2 diatas tembok batrean yang basah untuk berpindah lokasi agak ke tengah,pelampung pun aku lempar sekuat tenaga baru saja pelampung mendarat diair tiba2 saja umpanku sudah ada yang menarik kebawah air,dalam hatiku berteriak gembira Strike!!!..akupun membiarkan pelampung yang bercahaya hijau itu menari-nari dibawah gelapnya air laut,sesekali aku memutar reel perlahan agar kail benar2 hook up dan ikan tidak terlepas(mocel) akupun berteriak"kin...serokan!"akupun mendatangi Sikin sambil perlahan lahan menarik ikan yang masih berada diair agar berenang ke pinggir mendatangi temanku itu, hehehe lucu juga aku seperti "menggembala" seekor kerbau eh,ikan .Raut wajah Sikin begitu sumringah menyerok ikan yang masih berada diujung kenur joranku,hatiku pun lebih sumringah lagi ketika memegang dan melepaskan kail yang ada dimulut ikan bulan2 berukuran 3 ons itu.Jam di hapeku sudah menunjukan jam 1 dinihari gerimis disertai angin masih setia mengiringi kami memancing,kulihat pak Dedi strike ikan bulan2 berukuran 7 ons,weit...mantap pak.Menjelang jam 3 pagi hujan deras sekali disertai angin kencang pula,cuma aku dan pak Dedi yang memakai mantel hujan itupun aku masih kedinginan,apalagi teman2ku yang tidak memakai jaket seperti si Culay dan Sikin yang sudah menggigil kedinginan dan sedang mojok diantara tembok batrean dua sisi, yang salah satu sisinya bisa untuk berlindung dari angin.Yah...begitulah kalau mancing dimusim hujan,kita harus waspada dan mempersiapkan diri agar acara mancing menjadi menyenangkan bukannya menyengsarakan.                                                                                                                                                                                                 
Tembok pemisah di PLTU muara angke ( batre ) ketika pagi setelah semalaman diguyur hujan.
  
Akupun teringat lagi ketika sekitar bulan Oktober 2011 aku dan teman-teman pergi memancing di kepulauan Seribu tepatnya disekitar
perairan pulau Damar,tapi cerita ini bukan cerita sedih apalagi sengsara,ini cerita waktu aku pertama kalinya mancing disekitar perairan pulau Damar.Dari dermaga Muara baru kami berangkat jam 3 pagi dengan menggunakan perahu bermesin diesel yang menurutku lumayan besar cukuplah mengangkut sembilan orang termasuk sang nahkoda pak Pardi dan bang Wanto asistennya
,perahu pun berjalan membelah ombak didini hari yang masih gelap dan sepi dengan kecepatan maksimal menurutku kira-kira kecepatannya 30km/jam kalau kecepatan nya disamakan dengan kendaraan bermotor di darat.Untuk mencapai
pulau Damar dibutuhkan waktu 2 jam apalagi kata pak Pardi  akan menuju ke pelampung putih terlebih
dulu yaitu salah satu spot (rumpon) untuk ngotrek ikan tembang katanya sih buat umpan ikan tenggiri.Dari kejauhan aku melihat bayang2 hitam sebuah pulau dengan garis putih disisinya walaupun agak samar2 karena hari masih gelap,kata bang Wanto itulah pulau Damar ternyata garis putih itu adalah sebuah Mercusuar.Ditengah perjalanan kamipun melewati sebuah pulau berukuran kecil namun rimbunnya pohon dipulau tersebut terlihat jelas meskipun seperti sebuah lukisan siluet,"kalo itu pulau apa bang" tanyaku pada sang asisten,"oh,kalo itu pulau Monyet" katanya.Aku pun diam tidak berani bertanya lagi pada sang asisten,aku hanya menduga-duga saja pulau itu dinamakan pulau Monyet mungkin karena dipulau itu banyak monyetnya.Sekarang aku baru tahu tentang pulau Monyet itu setelah mencari-cari artikel di Internet tentang pulau2 yang ada di kepulauan seribu ternyata pulau Monyet itu adalah pulau Damar kecil pulau itu tidak berpenghuni,tapi pulau itu sering disinggahi orang untuk kemping atau mancing.Singkat ceritanya kami mancing disekitar pulau Damar dengan hasil yang kurang memuaskan,rencananya mau mancing ikan tenggiri tapi gagal karena kotrekan atau sabiki yang kami bawa kurang mumpuni jadi ikan tembang untuk umpan ikan tenggiri kurang bernafsu dengan sabiki yang kami bawa walau sudah di bom dengan udang rebon (cumming) atau mungkin juga, kami tidak mendapatkan ikan tembang karena kesiangan sampai di pelampung putih,jadi ikan tembangnya sudah pada kabur.Kami kesiangan tiba di pelampung putih karena sang nahkoda pak Pardi matanya agak siwer untuk mencari pelampung putih yang berada di tengah2 laut
mata kamipun semua tidak melihat tanda itu jadi kami hanya bolak-balik antara pulau Damar sebagai patokan dan keberadaan pelampung putih yang mengarah ke utara.Itulah pak Pardi yang hanya mengandalkan GPS alam ( mengandalkan insting saja ) ya sudahlah aku tidak mau membahas hal ini walau teknologi seperti GPS itu juga perlu. O iya di perairan sekitar pulau Damar ini sangat dalam,pantas saja di tengah perjalanan tadi aku melihat kapal2 besar bermuatan kontainer atau kapal tanker melintasi perairan ini.

Remang2 melintas dihadapanku Kapal kontainer di perairan pulau Damar
Bagaimanakah akhir dari cerita ku ini,..ya,akhirnya di antara mereka ada juga yang kecewa karena, termasuk aku  mengharap mendapatkan hasil pancingan yang memuaskan dan mendapatkan ikan target yaitu ikan tenggiri.Di salah satu spot atau rumpon yang ada di perairan pulau Damar,temanku si Soleh mendapatkan hadiah hiburan ia strike ikan talang2 berukuran 1 kilo lebih, belum sempat di photo ikan tersebut sudah langsung dimasak buat lauk makan siang kami.Dalam perjalanan pulang kearah selatan agak ke barat sedikit, kami mancing dispot terakhir letaknya tidak jauh dari pulau Damar ada sebuah pulau para nelayan menyebutkan pulau itu pulau Tala,aku mencari-cari di peta pulau ini koq tidak ada, di peta Kepulauan Seribu aku hanya melihat dua buah pulau letaknya keselatan dari pulau Damar disitu disebutkan dua pulau itu adalah pulau
Nyamuk besar dan pulau Nyamuk kecil,aku pernah membaca artikel tentang pulau Nyamuk diartikel itu disebutkan bahwa pulau Nyamuk sudah tenggelam akibat abrasi air laut seperti halnya pulau Ubi yang letaknya antara pulau Ayer,pulau Kelor dan pulau Untung jawa.Wah,wah aku koq ceritanya jadi ngalor ngidul gini ya,gak nyambung sama judul diatas gimana? apa hubungannya antara pulau Kapuk dan pulau Damar, kita sudah sepakat semua bahwa pulau Damar itu bagian dari Pulau Seribu dan aku akan mendaftarkan pulau Kapuk sebagai pulau yang ke 1001 (pulau seribu satu). Yang jelas setelah seharian kami memancing di pulau Damar kami semua lelah dan ngantuk tibalah saatnya kami ke pulau impian kami yaitu pulau Kapuk.(Akupun tertidur pulas... dalam tidurku aku memohon maaf jika ada kesalahan dalam tulisanku ini,dan alur ceritanya agak berantakan,salam damai sob...zzzzzz...)


Perairan pulau Damar
Dalam perjalanan pulang, kami melewati pulau Tala
Pulau Tala yang penuh Misteri
Hasil tangkapan kami,walaupun kurang memuaskan tapi kami tetap bersyukur










Rabu, 08 Februari 2012

Salam Damai...

"Se'asa tuk menjelajahi 1001 pulau"
Kepulauan Seribu begitu mempesonaku seakan-akan ada medan magnet yang menarikku untuk menyambangi antara satu pulau dengan pulau yang lainnya.Ini terkait  kehobianku dengan jalan-jalan,berpetualang,olahraga,potret memotret,memancing dan yang tak kalah penting adalah masalah sosial.Tentang hobiku yang telah aku sebutkan diatas belumlah lama terutama potret memotret, aku belajar secara otodidak dan naluri saja disamping juga sarana dan prasarananya harus merogoh kocek agak dalam maklumlah untuk menghasilkan photo yang sempurna harus ditunjang dengan peralatan yang memadai,tapi it's oke sekarang kan udah banyak kamera digital,juga kamera hape mungkin salah satunya bisa menunjang hobiku yang satu ini.
O iya,masalah sosial kehidupan  masyarakat disuatu daerah pun menjadi tantangan buatku untuk mempelajarinya misalkan tentang adat istiadat,bahasanya,maupun kulinernya.Mungkin kehidupan masyarakat dikepulauan seribu tidak beda jauh dengan kehidupan nelayan dikepulauan lainnya diseluruh Indonesia,yang membedakannya mungkin satu...yaitu dekat dengan Ibukota Indonesia,Jakarta...wuih kapan ya aku bisa kesana,berpetualang,mengambil gambar memancing dan mengenal kehidupan sosial penduduk kepulauan seribu agar aku bisa berbagi pengalaman dan petualangan dengan teman-teman didunia maya maupun dunia nyata. Dan disini, dirumahku, dipinggiran Jakarta aku hanya bisa menatap gambar pulau dengan airnya yang biru jernih dan menaruh harapan suatu saat nanti aku bisa menyambangi satu persatu pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu...Amiin