Meminjam istilah itu sekarang aku berada di pulau tersebut,ada sih keinginan untuk pergi memancing disalah satu kepulauan Seribu tapi apa mau di kata, kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan lagi pula di bulan Januari ini cuaca sedang tidak bersahabat,yah...kalau sedang asik2nya mancing tiba2 turun hujan bukan kesenangan yang di dapat tapi malah kesengsaraan yang kita peroleh.
Tembok pemisah di PLTU muara angke ( batre ) ketika pagi setelah semalaman diguyur hujan. |
Akupun teringat lagi ketika sekitar bulan Oktober 2011 aku dan teman-teman pergi memancing di kepulauan Seribu tepatnya disekitar
perairan pulau Damar,tapi cerita ini bukan cerita sedih apalagi sengsara,ini cerita waktu aku pertama kalinya mancing disekitar perairan pulau Damar.Dari dermaga Muara baru kami berangkat jam 3 pagi dengan menggunakan perahu bermesin diesel yang menurutku lumayan besar cukuplah mengangkut sembilan orang termasuk sang nahkoda pak Pardi dan bang Wanto asistennya
,perahu pun berjalan membelah ombak didini hari yang masih gelap dan sepi dengan kecepatan maksimal menurutku kira-kira kecepatannya 30km/jam kalau kecepatan nya disamakan dengan kendaraan bermotor di darat.Untuk mencapai
pulau Damar dibutuhkan waktu 2 jam apalagi kata pak Pardi akan menuju ke pelampung putih terlebih
dulu yaitu salah satu spot (rumpon) untuk ngotrek ikan tembang katanya sih buat umpan ikan tenggiri.Dari kejauhan aku melihat bayang2 hitam sebuah pulau dengan garis putih disisinya walaupun agak samar2 karena hari masih gelap,kata bang Wanto itulah pulau Damar ternyata garis putih itu adalah sebuah Mercusuar.Ditengah perjalanan kamipun melewati sebuah pulau berukuran kecil namun rimbunnya pohon dipulau tersebut terlihat jelas meskipun seperti sebuah lukisan siluet,"kalo itu pulau apa bang" tanyaku pada sang asisten,"oh,kalo itu pulau Monyet" katanya.Aku pun diam tidak berani bertanya lagi pada sang asisten,aku hanya menduga-duga saja pulau itu dinamakan pulau Monyet mungkin karena dipulau itu banyak monyetnya.Sekarang aku baru tahu tentang pulau Monyet itu setelah mencari-cari artikel di Internet tentang pulau2 yang ada di kepulauan seribu ternyata pulau Monyet itu adalah pulau Damar kecil pulau itu tidak berpenghuni,tapi pulau itu sering disinggahi orang untuk kemping atau mancing.Singkat ceritanya kami mancing disekitar pulau Damar dengan hasil yang kurang memuaskan,rencananya mau mancing ikan tenggiri tapi gagal karena kotrekan atau sabiki yang kami bawa kurang mumpuni jadi ikan tembang untuk umpan ikan tenggiri kurang bernafsu dengan sabiki yang kami bawa walau sudah di bom dengan udang rebon (cumming) atau mungkin juga, kami tidak mendapatkan ikan tembang karena kesiangan sampai di pelampung putih,jadi ikan tembangnya sudah pada kabur.Kami kesiangan tiba di pelampung putih karena sang nahkoda pak Pardi matanya agak siwer untuk mencari pelampung putih yang berada di tengah2 laut
mata kamipun semua tidak melihat tanda itu jadi kami hanya bolak-balik antara pulau Damar sebagai patokan dan keberadaan pelampung putih yang mengarah ke utara.Itulah pak Pardi yang hanya mengandalkan GPS alam ( mengandalkan insting saja ) ya sudahlah aku tidak mau membahas hal ini walau teknologi seperti GPS itu juga perlu. O iya di perairan sekitar pulau Damar ini sangat dalam,pantas saja di tengah perjalanan tadi aku melihat kapal2 besar bermuatan kontainer atau kapal tanker melintasi perairan ini.
Remang2 melintas dihadapanku Kapal kontainer di perairan pulau Damar |
Nyamuk besar dan pulau Nyamuk kecil,aku pernah membaca artikel tentang pulau Nyamuk diartikel itu disebutkan bahwa pulau Nyamuk sudah tenggelam akibat abrasi air laut seperti halnya pulau Ubi yang letaknya antara pulau Ayer,pulau Kelor dan pulau Untung jawa.Wah,wah aku koq ceritanya jadi ngalor ngidul gini ya,gak nyambung sama judul diatas gimana? apa hubungannya antara pulau Kapuk dan pulau Damar, kita sudah sepakat semua bahwa pulau Damar itu bagian dari Pulau Seribu dan aku akan mendaftarkan pulau Kapuk sebagai pulau yang ke 1001 (pulau seribu satu). Yang jelas setelah seharian kami memancing di pulau Damar kami semua lelah dan ngantuk tibalah saatnya kami ke pulau impian kami yaitu pulau Kapuk.(Akupun tertidur pulas... dalam tidurku aku memohon maaf jika ada kesalahan dalam tulisanku ini,dan alur ceritanya agak berantakan,salam damai sob...zzzzzz...)
Perairan pulau Damar |
Dalam perjalanan pulang, kami melewati pulau Tala |
Pulau Tala yang penuh Misteri |
Hasil tangkapan kami,walaupun kurang memuaskan tapi kami tetap bersyukur |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar